Monday, February 24, 2014

Kehidupan mahasiswa Teknik Kimia ITB

Setelah lulus dari sma, saya memutuskan untuk meneruskan studi saya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan studi saya ke Fakultas Teknologi Industri ITB. Melihat pengumuman saya telah diterima di FTI ITB melalui jalur undangan, saya pun berterima kasih kepada Allah yang memberikan kesempatan emas kepada saya untuk menikmati kuliah di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Tahun pertama di ITB umumnya berlangsung santai namun tetap serius. FTI ITB merupakan salah satu fakultas yang mengkondisikan hal seperti itu. Mengikuti arus dari teman-teman sefakultas yang memiliki semangat belajar yang tinggi setidaknya menyelamatkan posisi kita di jajaran ip 3.5 ke atas. Namun, walaupun terkenal akan semangat belajarnya yang tinggi, waktu bersantai pun tetap ada. Bahkan, waktu santai pun masih ada walaupun kita sudah mengikuti kegiatan unit dll.

Jurusan di FTI ITB yang umumnya terfavorit adalah Teknik Kimia. Persaingan masuk untuk angkatan saya pun cukup berat. Umumnya agar bisa selamat, ipk minimal untuk masuk adalah 3.4. Namun, hal ini juga tergantung dengan minat tiap angkatan. Apablia yang berminat untuk masuk Teknik Kimia berkurang, maka kursi untuk masuk Teknik Kimia semakin banyak. Disamping jurusan Teknik Kimia, ada juga jurusan Teknik Fisika, Teknik Industri, serta Manajemen Rekayasa Industri.

Teknik Kimia, dilihat dari kurikulum tidak sepenuhnya belajar tentang kimia. Sejujurnya, teknik kimia ini lebih banyak mempelajari ilmu setipe dengan fisika. Termodinamika dan Mekanika Fluida merupakan contohnya. Teknik Kimia mempelajari tentang proses yang melibatkan reaksi kimia. Seorang Chemical Engineer dituntut untuk bisa menyusun proses suatu barang mentah menjadi produk yang bernilai jual tambah. Seorang Chemical Engineer juga dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada pabrik secara teknik kimia.

Kehidupan di Teknik Kimia ITB sendiri cukup berat. Dimulai dari pelajaran semester 3 sampai dengan tugas akhir penelitian pada semester akhir. Kehidupan di Teknik Kimia sendiri seperti tidak ada matinya. Deadline dari tugas, laporan, pr, dll terasa sangat ketat. Laboratorium Teknik Kimia merupakan salah satu yang paling menguras tenaga karena deadlinenya yang ketat, pembicaraan dengan dosen, dry-run, labtek, serta laporan yang berlembar-lembar yang belum tentu diapprove oleh dosennya. Berbeda dengan masa tahun pertama, adaptasi ulang mesti dilakukan agar bisa selamat di jurusan ini. Teknik Kimia ITB merupakan salah satu prodi terberat di ITB selain Teknik Perminyakan, Teknik Tenaga Listrik, dll.

Tapi, hal yang umumnya dikejar sarjana adalah kerjaan dan di Teknik Kimia ITB, bisa jadi anda yang dikejar oleh pekerjaan. Orang-orang dengan gelar Cum Laude pada saat lulus siap-siap ditawari kerja dari berbagai perusahaan. Hal ini terjadi karena mereka tahu bagaimana sulitnya kehidupan di Teknik Kimia ITB. Bagi yang tidak dikejar-kejar pun tetap mudah mencari pekerjaan karena pada dasarnya seorang sarjana teknik kimia belajar tentang proses yang melibatkan reaksi kimia dimana hampir seluruh produk yang dihasilkan di dunia membutuhkan proses reaksi kimia. Sarjana Teknik Kimia umumnya bekerja di perusahaan oil&gas, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), konsultan, dan lain-lain.

Secara umum, kehidupan di Teknik Kimia ITB memang berat. Pelajarannya yang berat menjadi salah satu tantangan dari prodi ini. Namun, itu kembali lagi dengan keputusan apa yang ingin Anda ambil. Apakah akan melewati jalur ini atau tidak. Teknik Kimia ITB merupakan salah satu jalan yang berliku-liku namun memiliki prospek yang cerah kedepannya.

Sunday, February 23, 2014

Momen

Setiap orang, baik dia kaya atau miskin, tua atau muda, pasti memiliki momen-momen yang mereka kenang. Momen tersebut bisa jadi momen yang indah maupun tidak. Momen tersebut bisa menjadi seseorang terdorong untuk melakukan sesautu, namun bisa jadi membuat orang trauma melakukan untuk kedua kalinya. Momen bisa terjadi secara spontan, maupun direncanakan secara detil.

Sepengelihatan saya selama ini, banyak orang secara tidak langsung mencari atau mengenang kembali momen-momen tersebut tanpa peduli apa yang mesti mereka keluarkan untuk itu. Seorang anak yang merantau jauh untuk melanjutkan pendidikan di kota yang nun jauh disana pun pasti merindukan momen-momennya menikmati hari raya idul fitri dengan keluarganya. Ia mengorbankan uangnya untuk transportasi pulang pergi dan sebagainya hanya untuk menikmati momen itu kembali.

Dari politisi hingga masyarakat umum tentunya ingin memanfaatkan momen dari kehidupan mereka sebaik-baiknya. Ketika terjadi bencana alam menimpa suatu daerah, para politisi memanfaatkan momen tersebut agar para masyarakat memilihnya untuk menjadi presiden dan lain-lain dengan cara memberikan bantuan untuk para korban. Seorang laki-laki yang menyukai teman perempuannya mesti mendapat momen yang tepat untuk bisa menyatakan cintanya kepada sang perempuan tersebut.

Sebegitu pentingnya momen sehingga hal ini pun dimanfaatkan menjadi peluang bisnis oleh para pebisnis. Momen-momen seperti kumpul keluarga, teman dan sebagainya tentunya ingin sekali diabadikan. Kamera dan Handycam pun dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan pengabadian momen ini. Ketika para fans penyanyi mereka akan tampil namun tiket konsernya habis, para calo pun beraksi karena mereka tahu para fans ingin sekali menikmati momen-momen ketika para fans bisa mendengar suara penyanyi idola mereka secara langsung.

Momen terjadi secara singkat namun penuh dengan arti. Momen bisa bersifat konstruktif dan destruktif tergantung dari cara kita melihat. Momen bisa jadi sesuatu yang cepat dan mudah dilupakan, bisa jadi kenangan yang ingin selalu diingat dan diabadikan. Terlepas dari itu semua, momen membuat hidup berwarna. Apakah momen berikutnya? Apakah akan menyenangkan atau tidak? Yang pasti momen adalah bagian dari kehidupan. Kita pasti akan mendapatkannya baik suka maupun tidak suka.

Saturday, February 22, 2014

Integrity

Back then, I was not to concern about the act of integrity. For me, integrity in real life is defined as some moral value that is inscribed in civil studies or some bed time stories. Comparing to what happen in my country, integrity is something very rare to get. Corruption that make my country meet its downfall and bribes which make the law of my country can be bought makes integrity becomes something that can only be imagine. 

It still affecting me during high school. Some students work hard to get high scores, others the otherwise. I, in one of the best high school in my city, still found people who work their way to pass high school by cheating at the national exam. Some are caught red-handed during national exam. However, nothing happen to that student. Again, integrity is just some word defined by experts and dictionaries.

During orientation day in one of the best campus in the country, I found the word integrity came from orator of the orientation day. That word came out also from the chairman of student's cabinet, rector, dean, lecturer and the committee of the orientation day. I changed my definition of integrity as something you get again during your college life. 

This paradigm amplify when I start my day as chemical engineering community candidate. The community have their own culture, one of them is the culture of integrity. The term of integrity here is not only about truthfulness, but also to become a man with his word. At first, I think this is only the outcome of thinking from the former of this community. Based on what I see, every rules or law or culture is formulated perfectly, but the implementation is far from the objectives the rules and law is made. So, I am still skeptic about the culture.

What I see was something different from I see during high school or everyday news in television. The students in here really uphold their culture in their studies. There is no single person in my class who cheated even if it's only a quiz. My friends also know that they need to keep their value in their life because some day maybe one or two will run this country. Whether the country became develop or not, they know that it depends on the people who runs it. People that don't bring moral values in their mind tends to neglect moral values in their action.

I realize that the key to keep this value in life is by making it a habit. Habit start with the act of imitation. Son try to act like his father by imitating what he do. If his father likes to pray five times a day, his son tends to pray five times a day. If his father likes to lie, his son tends to lie. The act of lying develop into the act of cheating and finally developing the son into hypocrites and corrupt person. This chain of chaos can be broken by giving good examples to people. By giving good examples also, people develop their mindset and understand the effect of bad habits.