Tahun pertama di ITB umumnya berlangsung santai namun tetap serius. FTI ITB merupakan salah satu fakultas yang mengkondisikan hal seperti itu. Mengikuti arus dari teman-teman sefakultas yang memiliki semangat belajar yang tinggi setidaknya menyelamatkan posisi kita di jajaran ip 3.5 ke atas. Namun, walaupun terkenal akan semangat belajarnya yang tinggi, waktu bersantai pun tetap ada. Bahkan, waktu santai pun masih ada walaupun kita sudah mengikuti kegiatan unit dll.
Jurusan di FTI ITB yang umumnya terfavorit adalah Teknik Kimia. Persaingan masuk untuk angkatan saya pun cukup berat. Umumnya agar bisa selamat, ipk minimal untuk masuk adalah 3.4. Namun, hal ini juga tergantung dengan minat tiap angkatan. Apablia yang berminat untuk masuk Teknik Kimia berkurang, maka kursi untuk masuk Teknik Kimia semakin banyak. Disamping jurusan Teknik Kimia, ada juga jurusan Teknik Fisika, Teknik Industri, serta Manajemen Rekayasa Industri.
Teknik Kimia, dilihat dari kurikulum tidak sepenuhnya belajar tentang kimia. Sejujurnya, teknik kimia ini lebih banyak mempelajari ilmu setipe dengan fisika. Termodinamika dan Mekanika Fluida merupakan contohnya. Teknik Kimia mempelajari tentang proses yang melibatkan reaksi kimia. Seorang Chemical Engineer dituntut untuk bisa menyusun proses suatu barang mentah menjadi produk yang bernilai jual tambah. Seorang Chemical Engineer juga dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada pabrik secara teknik kimia.
Kehidupan di Teknik Kimia ITB sendiri cukup berat. Dimulai dari pelajaran semester 3 sampai dengan tugas akhir penelitian pada semester akhir. Kehidupan di Teknik Kimia sendiri seperti tidak ada matinya. Deadline dari tugas, laporan, pr, dll terasa sangat ketat. Laboratorium Teknik Kimia merupakan salah satu yang paling menguras tenaga karena deadlinenya yang ketat, pembicaraan dengan dosen, dry-run, labtek, serta laporan yang berlembar-lembar yang belum tentu diapprove oleh dosennya. Berbeda dengan masa tahun pertama, adaptasi ulang mesti dilakukan agar bisa selamat di jurusan ini. Teknik Kimia ITB merupakan salah satu prodi terberat di ITB selain Teknik Perminyakan, Teknik Tenaga Listrik, dll.
Tapi, hal yang umumnya dikejar sarjana adalah kerjaan dan di Teknik Kimia ITB, bisa jadi anda yang dikejar oleh pekerjaan. Orang-orang dengan gelar Cum Laude pada saat lulus siap-siap ditawari kerja dari berbagai perusahaan. Hal ini terjadi karena mereka tahu bagaimana sulitnya kehidupan di Teknik Kimia ITB. Bagi yang tidak dikejar-kejar pun tetap mudah mencari pekerjaan karena pada dasarnya seorang sarjana teknik kimia belajar tentang proses yang melibatkan reaksi kimia dimana hampir seluruh produk yang dihasilkan di dunia membutuhkan proses reaksi kimia. Sarjana Teknik Kimia umumnya bekerja di perusahaan oil&gas, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), konsultan, dan lain-lain.
Secara umum, kehidupan di Teknik Kimia ITB memang berat. Pelajarannya yang berat menjadi salah satu tantangan dari prodi ini. Namun, itu kembali lagi dengan keputusan apa yang ingin Anda ambil. Apakah akan melewati jalur ini atau tidak. Teknik Kimia ITB merupakan salah satu jalan yang berliku-liku namun memiliki prospek yang cerah kedepannya.
kak, aku juga pingin masuk tekkim itb lewat snmptn kalau bisa,kak kira kira berapa nilai raport minimal untuk masuk dan lolos snmptn itb 2017, ??
ReplyDeletemakasih
kak, aku juga pingin masuk tekkim itb lewat snmptn kalau bisa,kak kira kira berapa nilai raport minimal untuk masuk dan lolos snmptn itb 2017, ??
ReplyDeletemakasih
Alhamdulillaah sangat bermanfaat kak. Semoga aku bisa masuk Teknik Kimia ITB tahun depan. Tahun 2018 melalui jalur SNMPTN aamiin.
ReplyDeleteTerima kasih informasinya yang bermanfaat, salam dari kami dan kunjungi: https://kimia.akprind.ac.id
ReplyDeleteagenkimia
ReplyDeleteMantap mas, terima kasih sudah mau membagikan pengalamannya.
ReplyDeleteBagi teman-teman yang penasaran tentang Teknik Kimia, bisa mengunjungi blog saya :D
Meongnium
Mata Kuliah Teknik Kimia UGM
Dah lah gw goblok
ReplyDelete